Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Jalur Mudik Belum Aman

HINDARI LUBANG : Pengendara menghindari lubang di Jalan Inspeksi Kalimalang Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Senin (3/4).ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 19 April atau H-3 lebaran. Potensi pergerakan pada masa mudik tahun ini mencapai 123,8 juta orang, kendaraan pribadi akan mendominasi di ruas jalan tol maupun jalan arteri. Bekasi menjadi salah satu wilayah lintasan arus mudik menuju berbagai daerah di Pulau Jawa. Namun, sejumlah jalan di beberapa titik masih belum layak untuk dilintasi.

Saat ini, pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota tengah mempersiapkan ruas jalan di dalam kota untuk dilalui pemudik dari arah barat, maupun sebaliknya. Targetnya, H-10 lebaran semua sudah siap 100 persen, aman dilalui pemudik yang akan melintas.

Pantauan di Kota Bekasi, ruas jalan dalam kota tengah diperbaiki. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pekan lalu datang langsung untuk memulai perbaikan jalan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

Ruas jalan di dalam kota memang nampak sudah lebih baik, hanya terlihat beberapa lubang saja di ruas jalan yang akan dilalui pemudik, terutama ada di Jalan KH Noer Alie sisi utara. Disamping itu, ada pekerjaan proyek pipa IPA SPAM Jatiluhur yang tengah dikerjakan di beberapa ruas jalan, seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Setiap kendaraan yang melintas di titik lokasi pekerjaan proyek ini harus mengurangi laju kendaraannya, tak ayal memicu penumpukan.

Sementara di Jalan I Gusti Ngurah Rai, sebagian ruas jalan hanya bisa dilalui satu lajur oleh pemudik yang nantinya melintas dari arah Cakung, Jakarta Timur. Sebagian lajur dari arah Jakarta menuju Bekasi ditutup lantaran ada pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

Pada beberapa ruas jalan juga bergelombang, salah satunya akibat dari bekas penambalan lubang, membuat ketinggian antara ruas jalan satu dengan yang lainnya tidak rata.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Idi Susanto mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei persiapan arus mudik pekan kemarin, bersama Satlantas Polres Metro Bekasi Kota, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi.

Hasilnya, ada sederet ruas jalan yang membutuhkan perbaikan, diantaranya Jalan KH Noer Alie dan Jalan Chairil Anwar. Koordinasi perbaikan jalan sudah dilakukan dengan instansi lain sesuai dengan kewenangan pengelolaan jalan.

“Kalau provinsi kita sudah lihat (perbaikan di Jalan Kartini), kalau jalan nasional kan Ahmad Yani juga sudah ditangani,” kata Idi, Senin (3/4).

Untuk ruas jalan yang kewenangannya berada di pemerintah kota, titik paling krusial berada di Jalan KH Noer Alie. Jalan ini setiap tahunnya dilintasi pemudik dari arah Cawang, Jakarta, menuju ke arah Timur atau Cikampek.

Pihaknya menargetkan perbaikan jalan ini selesai pada H-10 sebelum lebaran. Dari sisi kondisi jalan, Idi menyebut berbagai ruas jalan arteri yang akan dilalui pemudik di Kota Bekasi relatif baik.

Sehingga, tidak memerlukan pekerjaan berat dan besar untuk mempersiapkan masa mudik nanti.
“Nanti kita cek lagi H-10, progres sudah diatas 50 persen sekarang untuk persiapan mudik. Karena kan kemantapan jalan kita sudah diatas 90 persen juga, jadi nggak terlalu berat untuk antisipasi mudik, tinggal sedikit-sedikit saja,” tambahnya.

Selain ruas jalan utama yang akan dilalui pemudik antar provinsi, pihaknya juga mem prioritaskan perbaikan Jalan Siliwangi Narogong yang akan dilalui masyarakat untuk mudik lokal, ke daerah sekitar Kota Bekasi, seperti Kabupaten Bogor.

Ruas jalan ini dikenal rawan kecelakaan, beberapa waktu lalu, sebagian ruas jalan nampak bergelombang, membahayakan pengendara. Idi mengaku telah menyampaikan perbaikan ruas jalan ini kepada pemerintah provinsi beberapa waktu lalu.

Hal ini juga menjadi perhatian Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto. Ia menyebut bahwa pihaknya juga akan meminta pemerintah provinsi untuk memperbaiki Jalan Siliwangi Narogong.

“Hanya mungkin yang Siliwangi tinggal minta didorong saja. Sebetulnya ada satu kepentingan bahwa Siliwangi juga harus diperbaiki, karena kemarin nggak masuk perencanaan,” ungkapnya.

Guna memastikan kesiapan jalan pada masa mudik, Tri akan segera memeriksa rencana dan kesiapan DBMSDA. Hal ini dilakukan terutama untuk memastikan kesiapan jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kota.”Mestinya H-7 sudah clear semua,” tambahnya.

Selain jalan dalam kota yang akan dilalui pemudik, pengelola jalan tol juga tengah berbenah. Pekan ini, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) akan menyelesaikan pelebaran jalan di KM 46 sampai KM 56.

Pelebaran dilakukan dari sebelumnya tiga lajur menjadi 4 lajur di kedua arah. Sehingga, total ada delapan lajur aktif di ruas Tol Jakarta Cikampek (Japek).

“Jasamarga terus berkomitmen untuk memenuhi standar pelayanan minimal, dan rekan-rekan melihat saat ini kondisinya jauh lebih baik daripada sebelumnya, ketika curah hujan tinggi-tingginya,” ungkap Direktur Bisnis PT JTT, Pratomo Bimawan Putra.

Berdasarkan perhitungan PT JTT, dengan delapan lajur aktif tersebut, hingga pembatasan operasional kendaraan sumbu tiga, diyakini ruas tol Japek tidak memerlukan sistem One Way. Kebijakan arus lalu lintas di dalam tol dinilai cukup dengan Contra Flow.

Meskipun dalam pelaksanaannya akan tetap mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, serta diskresi kepolisian selama arus mudik dan balik. Pekerjaan konstruksi akan dihentikan pada H-10 lebaran.

“Kami akan mengikuti semua penghentian pekerjaan terkait dengan aspek pekerjaan layanan kontruksi ini. Kami akan mengikuti arahan dari Dirjen Bina Marga, kami menyiapkan sampai dengan H-10, sampai dengan pengerjaan selesai,” tambahnya.

Sementara itu, sejumlah titik akses Jalan Inspeksi Kalimalang Kabupaten Bekasi mulai diperbaiki. Pemerintah Kabupaten Bekasi menyiapkan anggaran sekitar Rp 9 miliar. Selain Jalan Inspeksi Kalimalang, perbaikan juga dilakukan pada akses masuk Gerbang Tol Gabus pada ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing, yang memang mengalami amblas (longsor).

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, total panjang jalan yang diperbaiki pada ruas Kalimalang ini mencapai 1,8 kilometer. Namun demikian perbaikan tidak dilakukan pada satu titik, karena terbagi menjadi empat lokasi yang kondisinya terbilang paling parah. Dalam perbaikan ini dirinya menargetkan bisa rampung tiga hari sebelum lebaran.

“Targetnya maksimal tiga hari sebelum lebaran. Titik yang paling rusak mulai kami perbaiki saat ini, anggarannya sekitar Rp 9 miliar untuk empat titik di sisi utara Kalimalang, ruas Cibitung-Tegal Gede dan Tegal Gede-Tegal Danas,” ujarnya kepada Radar Bekasi.

Selain Jalan Inspeksi Kalimalang, perbaikan juga sudah dilakukan yakni di akses masuk Gerbang Tol Gabus pada ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing. Di lokasi ini, perbaikan menitikberatkan pada jalan yang amblas. “Jadi ada beberapa titik yang sudah digelar perbaikannya. Ini terus kami lakukan untuk perbaikan kedepannya,” katanya.

Pada Kamis (30/3) kemarin, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, meninjau proses perbaikan di Jalan Inspeksi Kalimalang Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat. Tercatat, sebanyak 129 titik terdata sebagai jalan rusak yang menjadi akses jalur mudik 1444 Hijriah di wilayah Kalimalang. Perbaikan ini pun dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat akibat kondisi jalan yang tidak laik.

Perbaikan Jalan Kalimalang awalnya baru bisa dilaksanakan pada April-Mei mendatang. Namun, pemerintah daerah menerapkan percepatan sehingga proyek digelar lebih cepat. Ditargetkan perbaikan jalur ini selesai sebelum Idul Fitri. “Ini ada percepatan, sekarang bisa dikerjakan karena ada metode baru dalam pengadaannya, yaitu melalui e-katalog,” katanya.

Penerapan e-katalog kata Dani, mampu memangkas waktu persiapan pengerjaan. Semula harus menunggu proses tender hingga 40 hari, kini hanya memerlukan waktu kurang dari satu minggu. “Jadi ini bersejarah, kontraktor pertama yang kami pilih melalui proses pemilihan e-katalog. Jadi yang tadinya harus 40 hari lebih, ini hanya satu minggu beres, langsung kontrak, langsung kerjakan. Maka pengerjaannya pun lebih cepat, targetnya sebelum lebaran ini sudah harus selesai,” jelasnya.

Dani memastikan, perbaikan ini tidak hanya cepat namun kualitasnya pun terjaga. Pasalnya di dalam kontrak kerja, kontraktor wajib memberikan masa pemeliharaan hingga dua tahun. “Nah sekarang konstruksinya pakai beton. Mudah-mudahan lebih awet. Kemudian masa pemeliharaannya lebih lama, dua tahun. Jadi perusahaan akan betul-betul menjaga kualitasnya karena mereka akan rugi kalau belum satu tahun sudah rusak. Jadi kualitas harus bagus paling tidak agar dua tahun ini terjaga dan tidak ada banting-bantingan harga yang saya lihat,” ucapnya. (sur/pra/and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin