Berita Bekasi Nomor Satu

Galakkan Minum Susu dan Makan Telur Cegah Stunting

Stunting Illustrasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menggelar kegiatan Gebyar Bekasi Berani Zero New Stunting, yang berkolaborasi dengan pihak swasta, serta elemen masyarakat, dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bekasi.

Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengungkapkan, Gebyar Bekasi Berani ini juga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Bekasi serta HUT ke-78 RI, dimana antusias seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Bekasi, turut hadir memeriahkan acara.

“Intervensi stunting ini tidak hanya dari Dinkes saja, tetapi bagaimana peran serta dinas terkait dan swasta memberi dukungan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bekasi. Seperti Dinas Pertanian, dari segi pangan yang sehat dan mencukupi, kemudian Disperkimtan, mengenai kesehatan lingkungan, juga stakeholder lainnya, baik swasta maupun lapisan masyarakat,” ujar Alamsyah.

Ia menyampaikan, acara ini juga diisi dengan gerakan minum susu dan makan telur bersama, yang diikuti oleh kalangan pelajar, 78 SD dan 73 SMP, serta penyerahan piagam penghargaan kepada perwakilan perusahaan, yang sudah berkontribusi mengatasi stunting di Kabupaten Bekasi.

“Dilakukan juga secara simbolisme minum susu, makan telur, mengingat kandungan nilai protein telur yang tinggi, untuk mencegah anak-anak mengalami gizi buruk, daya tahan tubuhnya meningkat, juga pemberian tablet tambah darah, agar remaja putri tidak terkena anemia atau kekurangan darah. Sebagai calon ibu, kelak pada saat menikah, dia tidak mengalami anemia dan melahirkan anak yang kekurangan gizi,” beber Alamsyah.

Dirinya juga mengimbau, masyarakat yang memiliki anak usia di bawah dua tahun (baduta), agar rutin mengikuti kegiatan di Posyandu, menimbang berat badan anak, juga segera mendatangi pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kondisi anak yang mengalami sakit.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir menambahkan, pihaknya dalam upaya menurunkan angka stunting, ikut terlibat dengan melaksanakan program pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S).

“Untuk tahun ini, peningkatan perbaikan sanitasi ada 1.600 titik, yang tersebar di 22 desa dan 11 kecamatan. Mudah-mudahan dengan adanya intervensi program SPALD-S di Kabupaten Bekasi ini, bisa menurunkan angka stunting,” harapnya.

Sementara Camat Cikarang Selatan, Muhammad Said menilai, sosialisasi mengenai stunting ini perlu disampaikan secara luas kepada masyarakat, bagaimana pola hidup sehat, serta makan makanan bergizi membantu mengurangi resiko munculnya stunting.

“Tentu dengan bersatu-padu, melalui kolaborasi bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, zero stunting di Kabupaten Bekasi bisa terwujud, tanpa harus menunggu tahun 2045,” beber Said. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin