Berita Bekasi Nomor Satu
Budaya  

Mengenal Ujungan, Tarian Unik yang Menghiasi Peringatan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Bekasi   

UNJUK KEBOLEHAN: Sejumlah anak-anak unjuk kebolehan dengan menampilkan Silat Ujungan, di lapangan Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Selasa (15/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dalam peringatan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Bekasi yang diadakan di lapangan Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat pada Selasa (15/8/2023), ribuan anak-anak memukau penonton dengan tarian yang jarang terlihat, yaitu Ujungan. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Ujungan?

Wilayah Kabupaten Bekasi memiliki ciri khas etnogeografis dengan tiga kelompok etnik dominan: Sunda, Betawi, dan Jawa-Banten. Pembagian wilayah budaya ini melahirkan tiga tipologi kebudayaan unik, yaitu kebudayaan Sunda dengan perairan sawahnya, kebudayaan Betawi, dan kebudayaan Banten dengan kehidupan pesisirnya.

Salah satu kekayaan seni budaya yang terpengaruh oleh budaya Betawi dan Sunda adalah Ujungan. Tarian Ujungan merupakan seni permainan ketangkasan menggunakan senjata rotan, menggabungkan unsur pukul-memukul dan tangkis-menangkis.

Ujungan mulai dikenal sekitar tahun 1980 hingga 1990-an dan memiliki beragam nama di berbagai daerah, seperti Sabet Rotan dan Gitikan di Betawi, serta Pencug Ujung di Desa Srijaya, Kampung Gabus, Tambun Utara.

BACA JUGA: Ribuan Pesilat Ujungan Unjuk Kebolehan

Meskipun tarian ini melibatkan aksi memukul, tetapi suasana selalu penuh canda tawa. Para penari Ujungan menunjukkan ketangkasan mereka sambil menyampaikan pesan penting bahwa tindakan tersebut tidak dilakukan dengan kemarahan atau kebencian. Tujuan utamanya adalah memupuk kekompakan dan kebersamaan di antara masyarakat.

Ujungan diiringi oleh alat musik tradisional “Samyong,” sebuah jenis “Gambang” berbahan kayu. Alat musik ini memberikan irama dan nuansa khusus yang mendukung tarian Ujungan.

Meskipun demikian, keberadaan budaya ini semakin sulit ditemui di masa kini, bahkan di daerah asalnya, seperti di Babelan, Bekasi.

Seiring berjalannya waktu, Ujungan mungkin akan semakin langka, tetapi tarian ini akan tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya yang memperkaya identitas Kabupaten Bekasi.

Peringatan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Bekasi berhasil memberikan sorotan kepada Ujungan, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya yang unik dan berharga. (mg1/oke)

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin