Berita Bekasi Nomor Satu

4.147 Hektar Lahan Sawah Alami Kekeringan

SAWAH KEKERINGAN: Foto udara lahan pertanian yang gagal tanam akibat kemarau panjang, dan tidak ada air, di Serangbaru, Kabupaten Bekasi, Senin (9/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menghimbau kepada para petani yang rawan kekeringan di Kabupaten Bekasi, agar tidak melakukan aktivitas menanam padi hingga musim kemarau dinyatakan berakhir.

Dua wilayah yang paling terdampak kekeringan, adalah utara dan selatan, karena area persawahan di kedua wilayah ini, memiliki karakter yang berbeda. Di wilayah utara, sebagian besar petani mengandalkan saluran air irigai sekunder, sedangkan di wilayah selatan, terdapat area persawahan yang hanya mengandalkan air tadah hujan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kalsum, menyarankan kepada para petani beralih menanam jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air.

“Jangankan untuk pertanian, air untuk kebutuhan sehari-hari saja sulit. Kami mencoba agar beralih ke tanaman lain yang tidak butuh banyak air, imbuh Nayu, Senin (09/10).

Kata dia, hingga saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 4.147 hektar lahan pertanian terdampak kekeringan,sehingga gagal tanam maupun panen. Menurutnya, jumlah itu sekitar 17,5 persen dari total lahan pertanian di Kabupaten Bekasi yang mencapai 48.406 hektar.

Adapun area persawahan yang terdampak kekeringan, terdapat di empat desa di Kecamatan Cibarusah, yakni Desa Ridogalih, Ridomanah, Sirnajati, dan Cibarusah Kota. Enam desa di Kecamatan Bojongmangu, yakni Desa Karang Indah, Medalkrisna, Karangmulya, Bojongmangu, Sukabungah, dan Sukamukti, juga mengalami kondisi serupa.

Kemudian enam desa di Kecamatan Serang Baru, yaitu Desa Nagasari, Sukasari, Sukaragam, Sirnajaya, Nagacipta, dan Desa Cilangkara, serta dua desa di Kecamatan Babelan, yakni Desa Kedung Pengawas dan Muarabakti, juga terdampak kekeringan. Sedangkan empat wilayah lain tersebar di empat kecamatan, masing-masing Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya, Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran, dan Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis mengungkapkan, terdapat tiga kecamatan yang mengalami kekeringan terparah. Bahkan, bencana kekeringan selalu menghantui wilayah itu setiap tahun. Tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan CibarusaBekasih, Serang Baru, dan Bojongmangu.

Selain itu, tiga kecamatan yang terdampak kekeringan paling parah, hingga saat ini terus dilakukan distribusi air bersih. Pasalnya, walaupun menggali sumur hingga kedalaman 130 meter, tidak akan muncul air.

Warga hanya mengandalkan aliran air sungai untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) dan kegiatan pertanian. Akan tetapi, tahun ini menjadi yang paling terparah dan terlama. Akibat kekeringan tahun ini, sekitar 53.246 Kepala Keluarga (KK) kesulitan mendapatkan air bersih.

“Terparah karena kan bersamaan dengan El Nino ini. Hingga saat ini sudah ada 5,5 juta liter air yang disalurkan di daerah terdampak,” beber Muchlis. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin