Berita Bekasi Nomor Satu

Peran Penyuluh Pertanian Kota Bekasi di Era Pandemi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting bagi kehidupan umat manusia, mengingat kebutuhan pangan hingga industri berasal dari sektor ini.

Sektor pertanian saat ini baik sebelum dan selama pandemi, khususnya di wilayah Kota Bekasi mengalami penurunan, hal tersebut diakibatkan oleh banyak faktor seperti minimnya lahan pertanian, rendahnya minat masyarakat pada pertanian, hingga kurangnya penyuluh pertanian di Kota Bekasi.

Perkembangan Kota Bekasi yang begitu pesat serta letaknya yang bersampingan dengan Jakarta membuat banyak lahan yang mengalami alih fungsi, berawal dari lahan pertanian menjadi non-pertanian.

Hal ini membuktikan lemahnya sektor pertanian di wilayah Kota Bekasi yang perlu dibenahi. Mari menilik salah satu daerah di Kota Bekasi yang bersebelahan dengan Jakarta, yaitu Kecamatan Pondok Melati. Tepatnya di Jalan Raya Legok, Kampung Sawah, Pondok Melati yang terdapat beberapa lahan pertanian yang dikelola oleh warga sekitar.

Sawah-sawah yang terdapat di pinggiran tol tersebut dikelola oleh beberapa petani yang menanam berbagai komoditas tanaman sayuran. Melihat ketinggian dan kemiringan yang rendah di daerah Pondok Melati, membuat para petani lebih memilih menanam tanaman hortikultura dibanding padi.

Pemilihan penanaman komoditas hortikultura seperti bayam, kangkung, dan caisin sangat diminati di sana karena adanya kecocokan demografis wilayah.

Keadaan lahan pertanian yang kurang tertata, banyaknya masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman, irigasi pertanian manual, dan rendahnya adopsi teknologi dan inovasi membuat petani masih melakukan kegiatan pertanian dengan sistem turun menurun.

Perlu adanya diseminasi teknologi pertanian pada petani di wilayah Pondok Melati agar permasalahan yang dianggap sepele tersebut dapat teratasi.

Sayangnya difusi inovasi di wilayah tersebut tidak berjalan disebabkan karena tidak adanya penyuluh pertanian yang datang untuk melakukan penyuluhan. Rendahnya informasi pertanian kepada petani dapat berdampak pada rendahnya produktivitas tanaman akibat berbagai permasalahan yang belum diselesaikan.

Meskipun beberapa permasalahan seperti hama dapat dilakukan secara manual tetapi tetap saja hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang besar.

Tidak seperti di daerah lain, petani di Pondok Melati ini membeli kebutuhan pupuk secara mandiri, melihat tidak adanya bantuan pupuk subsidi dari pemerintah. Sehingga perlunya penyuluh pertanian di Kota Bekasi untuk membantu petani-petani kecil agar dapat terus menjalankan kegiatan pertaniannya sehingga perekonomian masyarakat tani tersebut dapat meningkat pula.

Berdasarkan database kelembagaan penyuluhan pertanian BPPSDMP 2016 diketahui bahwa total penyuluh pertanian di Kota Bekasi sebanyak enam penyuluh, sedangkan Kota Bekasi memiliki total 12 kecamatan dan 56 kelurahan. Hal ini perlu menjadi pertimbangan serius oleh pemerintah daerah setempat untuk menambah penyuluh pertanian.

Penyuluh pertanian di Kota Bekasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan pertanian di Kota Bekasi. Tugas penyuluh pertanian diantaranya yaitu memberikan informasi pertanian dari hulu ke hilir yang dimulai dari budidaya hingga pemasaran hasil pertanian kepada para petani. Selain itu tugas penyuluh yaitu mendorong agar petani dapat mengubah perilaku petani baik sikap, keterampilan, dan pengetahuan agar lebih baik.

Keadaan lahan di Kota Bekasi yang kian menyempit terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat tani memutar otak untuk tetap menjalankan kegiatan pertanian. Salah satunya dengan mengembangkan pertanian hidroponik di pekarangan rumahnya masing-masing.

Di era pandemi, berkebun dengan sistem hidroponik sangat digemari oleh berbagai kalangan. Hal ini tentunya juga membutuhkan peran penyuluh sebagai penyalur informasi pertanian.

Penggunaan internet dan aplikasi pertanian sebagai media informasi juga tidak dapat jauh dari peran penyuluh yang bertugas untuk mengajarkannya kepada para petani, terlebih lagi ketika petani tersebut sudah tua sehingga membutuhkan pendampingan dalam pengaksesan informasi.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan pertanian di atas, peran penyuluh dalam kegiatan pertanian di Kota Bekasi sangatlah penting. Penyuluh merupakan seorang fasilitator, pembimbing, maupun penyelenggara penyuluhan pertanian yang dapat menghubungkan antara kebijakan pemerintah dengan petani.
Harapan-nya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat menambah penyuluh pertanian di Kota Bekasi, dan meratakan program-program yang telah dirancang ke seluruh masyarakat tani, sehingga petani dapat terus meningkatkan produktivitas pertaniannya serta pendapatan petani pun juga meningkat. (*)

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Tinggal di Jatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi.


Solverwp- WordPress Theme and Plugin