Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Dorong Lulusan Berwirausaha

SPP
ILUSTRASI: Siswa SMKN 3 Kota Bekasi jurusan tata boga saat melakukan praktik kerja lapangan. Sekolah mendapat protes dari orang tua murid terkait besarnya biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) pada tahun ajaran 2019/2020. Dewi Wardah

Radarbekasi.id – Sekolah di Kota dan Kabupaten Bekasi mendorong lulusannya untuk berwirausaha lantaran sempitnya lapangan pekerjaan di perusahaan akibat pandemi Covid-19. Berbisnis menjadi pilihan ketimbang menggangur.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Bekasi Boan mengatakan, bahwa saat ini lowongan pekerjaan masih terbuka untuk para lulusan tahun ini.

“Lowongan pekerjaan masih terbuka, namun peluang usaha juga memungkinkan untuk di coba saat ini,” ujar Boan kepada Radar Bekasi, Selasa (18/8).

Peluang usaha yang masih terbuka lantaran SMK memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) yang bekerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Namun diakui, tidak semua lulusan dapat terserap langsung dalam dunia kerja.

Oleh sebab itu, Boan kembali menegaskan bahwa berwirausaha menjadi salah satu pilihan sambil menunggu mendapatkan kerja. “Sekolah memiliki kerja sama dengan pihak DUDI, tetapi tidak semua dapat terserap langsung. Menunggu hal tersebut lulusan dapat memanfaatkan waktu luang untuk membuka usaha,” katanya.

Usaha yang bisa menjadi pilihan seperti di bidang kuliner. Bermodal kecil tapi memiliki prospek pasar besar. Atau jika terkendala modal, bisa berkolaborasi dengan orang lain.

Ketua MKKS SMK Kabupaten Bekasi Nopriandi mengungkapkan, seiring dengan penyelarasan kurikulum berbasis industri yang dilakukan sekolah tentunya akan menambah nilai jual lulusan dengan kompeten di bidangnya.

“SMK tentu memiliki persiapan untuk para lulusannya yang siap bekerja. Tapi memang di tengah pandemi ini peluang tersebut kemungkinan kecil untuk didapat,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, sekolah yang menerapkan program teaching factory- pembelajaran berbasis produksi-tentunya menambah keunggulan kompetensi peserta didik. Selain siap bekerja, juga berwirausaha.

“Usaha bisa menjadi solusi saat ini untuk pelajar yang masih sulit untuk mencari pekerjaan, sementara usaha bisa dipilih sesuai denga kompetensi keahliannya,” katanya.

Salah satu contoh usaha yang bisa diterapkan sesuai dengan kompetensi keahlian ialah tata boga. Siswa dapat membuka usaha kuliner dengan mengembangkan kemampuan yang sudah terlebih dahulu didapatkan. Sementara untuk kompetensi dasar lainnya siswa dapat menyesuaikannya dengan kemampuan.
“Mereka punya bekal, bekal ini lah yang bisa dikembangkan melalui dunia usaha. Jangan sia-sia kan apa yang sudah didapatkan selama menjadi seorang pelajar, ini kesempatan mereka untuk menjadi inovasi baru generasi penerus bangsa,” jelasnya.

Untuk mendorong siswa lebih kreatif, pihak sekolah melalui unit usaha memfasilitasi dengan memberdayakan alumni seperti usaha patungan atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Meskipun hal ini belum banyak diterapkan oleh banyak sekolah, namun akan menjadi solusi yang baik bagi siswa yang tidak memiliki banyak modal untuk membuka usaha.

“Kita dorong dan kita bantu melalui beberapa hal, memang ini belum banyak diterapkan. Tapi akan kita coba sosialisasikan, agar almamater tetap terjalin dengan baik dan mereka generasi baru bisa mengembangkan usaha melalui modal bantua tersebut,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin