Berita Bekasi Nomor Satu

Nobar Film The EndGame

NOBAR: Sejumlah warga nonton bareng film KPK The End Game di lapangan futsal Champions Bekasi Timur Kota Bekasi, Jumat (11/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan orang menonton bareng film berjudul  The EndGame di lapangan futsal Champions Bekasi Timur Kota Bekasi, Jumat (11/6). Mereka datang dari berbagai wilayah dan universitas di Bekasi.

Film Garapan rumah produksi Whatchdoc Dokumentary ini diputar pukul 19.00 WIB. Warga yang menyaksikan film duduk di barisan kursi yang tersedia di lokasi. Penonton diminta untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan menjaga jarak. Satu meja hanya diisi oleh tiga sampai empat orang.

Film ini berusaha untuk menyuarakan aspirasi para pegawai KPK yang tersingkir setelah Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Isu ini sudah menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini. Dalam durasi kurang lebih dua jam, publik disajikan 16 kesaksian pegawai KPK dari total 51 yang telah dinonaktifkan.

Selain kesaksian belasan pegawai pada saat TWK, film ini mengingatkan publik pada usia, perjalanan, dan kasus besar yang pernah ditangani KPK. Salah satu pemuda yang datang, Faisal (22) menilai film ini telah menyita perhatiannya. Secara pribadi, ia mengapresiasi karya yang dinilai berkualitas ini, The EndGame dinilai cocok untuk publik yang memiliki keinginan untuk mengetahui situasi negeri.

“Bagi yang ingin tahu kondisi negara kita hari ini silahkan tonton,” katanya sesaat setelah film berakhir.

Faisal mengaku sudah kedua kalinya menikmati film dokumenter karya Whatchdoc Dokumentary. Film pertamanya menceritakan pembukaan lumbung pangan. Tanpa membuka kesimpulan opini pada dua film yang telah disaksikan, kritik terhadap pengelolaan negara dinilai baik untuk memberikan masukan pembangunan. Pemutaran film berisi kritik sosial serupa dinilai memiliki efek positif, terutama untuk membuat publik memiliki banyak pandangan terhadap fenomena sosial.

“Perlu sih (pemutaran film serupa), supaya pemikirannya terbuka juga,” tukasnya.

Sementara itu salah satu mahasiswa, Asep (20) menilai beruntung datang sebelum jumlah penonton dibatasi dan ditutup. Ia sengaja datang untuk mengetahui isi film dokumenter yang telah di putar di beberapa daerah secara utuh.

“Mau tau filmnya kaya apa sih, karena sempat cari di YouTube nggak ada juga, ada paling trailer,” ungkapnya.

Ia berpendapat, fakta yang ditampilkan dalam film dokumenter ini akan menjadi kekayaan literatur disamping banyak pendapat dari berbagai pihak mengenai situasi yang terjadi dalam tubuh KPK. Yang terpenting bagi Asep, pemberantasan korupsi tidak boleh berhenti dilakukan oleh negara seiring perkembangan pembangunan.

“Bagus untuk menambah literatur, karena film ini bisa menjadi alternatif selain membaca. Apapun itu, saya yakin publik masih membuka mata untuk mengawasi dinamika perjalanan bangsa, yang terpenting saya kira pemberantasan korupsi harus tetap berjalan,” tukasnya. Sebelum pukul 22:00 WIB kegiatan Nobar sudah rampung, satu demi satu penonton berdiri dari tempat duduk dan meninggalkan lokasi. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin