Berita Bekasi Nomor Satu

Delapan Bulan Tangani 157 Kasus Kebakaran

Illustrasi : Petugas Pemadam Kebakaran memadamkan api yang melalap lapak palet dan pemukiman warga semi permanen di Jalan Diponegoro, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/8). Kebakaran yang melalap belasan lapak palet tersebut baru padam setelah 13 jam. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Kasus kebakaran di Kota Bekasi, akhir-akhir ini kerap terjadi. Mulai dari kebakaran sekolah, tempat usaha hingga rumah tinggal. Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Bekasi mencatat, sudah menangani 157 kasus kebakaran di tahun 2021. Dari ratusan kasus di tahun ini, ada empat korban jiwa, dengan total kerugian mencapai Rp13,2 miliar.

Namun jumlah saat ini diklaim turun dari tahun-tahun sebelumnya. Disdamkar Kota Bekasi mencatat pada 2019 ada 346 kejadian kebakaran dengan jumlah korban jiwa sebanyak 2 orang dengan total kerugian Rp 25,1 miliar. Kemudian tahun 2020 ada 204 kejadian kebakaran dengan total empat korban jiwa dan kerugian total ditaksir mencapai Rp 14,1 miliar.

“Dalam catatan kita dari tahun 2019, 2020 dan 2021 Januari sampai Agustus ada penurunan kejadian atau kasus kebakaran,” kata Kepala Disdamkar Kota Bekasi, Aceng Solahudin kepada Radar Bekasi, Selasa (21/9).

Menurutnya, penyebab kebakaran yang terjadi mayoritas akibat arus pendek listrik. Selain arus pendek listrik potensi-potensi kebakaran pun terjadi karena kesalahan manusia. Salah satunya adalah lupa mematikan kompor, membakar sampah sembarangan dan membakar lahan tidak di pantau sehingga terjadi kebakaran.

“Ya memang selain arus pendek listrik, ada juga karena kelalaian manusia. Sehingga terjadi kebakaran dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit,” ucapnya.

Kemudian, ia juga mengaku, yang paling banyak kasus kebakaran ada tempat tinggal atau rumah. Namun, tempat-tempat lain seperti pabrik, gudang, gedung, sekolah, toko, kendaraan, lahan juga terjadi. Akan tetapi untuk korban jiwa pihaknya mengklaim dalam tiga tahun hanya 10 orang saja.

“Kita harap tahun ini dan tahun yang akan datang potensi-potensi kebakaran dapat kita cegah. Tentunya akan kita bekali dengan sosialisasi dan pelatihan kepada warga masyarakat, perusahaan swasta, dan pemerintah untuk dapat melakukan pencegahan dini,” terangnya.

Ia berharap kasus kebakaran tidak melampaui kasus di tahun-tahun sebelumnya. “Karena akumulasi data itu akan dihitung nanti akhir tahun bulan Desember. Ya mudah-mudahan menurun kasusnya,” paparnya.

Untuk percepatan proses penanganan, pihaknya juga mengusulkan penambahan pos pemadam atau sektor di setiap kecamatan.

“Kita harap tahun yang akan datang dapat terealisasi pembangunan gedung sektor Damkar di beberapa Kecamatan yang belum ada. Dan kita harap potensi kebakaran dapat menurun di tahun ini dan tahun yang akan datang,” tukasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin