Berita Bekasi Nomor Satu

STBA JIA Sukseskan SMK PK di SMK Taruna Bhakti  

WORKSHOP: Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK Taruna Bhakti mengikuti workshop pembelajaran bertajuk “Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja". ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) JIA Bekasi bersinergi dengan SMK Taruna Bhakti Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi dalam kegiatan workshop pembelajaran bertajuk “Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja”. Kegiatan ini melibatkan praktisi dari dunia industri dan perguruan tinggi.

Workshop diikuti oleh Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK Taruna Bhakti selama tiga hari, Kamis-Sabtu (3-5/8), bertempat di Aula SMK Taruna Bhakti.

Workshop di SMK Taruna Bhakti ini merupakan implementasi dari salah satu program SMK Pusat Keunggulan (PK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

SMK Pusat Keunggulan merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.

Selain itu, ada program pendampingan yang dirancang untuk membantu SMK PK dalam pencapaian output. Pelaksana pendampingan dilakukan oleh perguruan tinggi yang telah memenuhi kriteria.

Pemateri sekaligus Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang STBA JIA, Onin Najmudin, menyampaikan tantangan dunia pendidikan, khususnya pendidikan menengah dan pendidikan tinggi di Indonesia saat ini adalah terciptanya keselarasan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

“Perkembangan informasi dan teknologi serta dinamika dunia usaha dan dunia industri menuntut semua elemen masyarakat untuk beradaptasi secara cepat guna mengimbangi perkembangan tersebut,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (6/8).

BACA JUGA: Kegiatan PKM STBA JIA Sasar Pelajar SMA

Tak terkecuali dunia pendidikan, khususnya SMK. Sebagai salah satu ujung tombak dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten guna memenuhi kebutuhan pasar dunia kerja, SMK baik negeri maupun swasta, dituntut untuk secara cepat beradaptasi serta terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran serta menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi hardskill dan softskill sesuai dengan kebutuhan pasar dunia kerja.

“Ada berbagai macam upaya untuk mewujudkan terciptanya keselarasan antara dunia pendidikan dengan DUDI. Salah satunya adalah melalui pengadaan workshop yang melibatkan praktisi, baik praktisi dari DUDI maupun praktisi dari perguruan tinggi. Selain itu, ada program pendampingan yang dirancang untuk membantu SMK PK dalam pencapaian output. Pelaksana pendampingan dilakukan oleh perguruan tinggi yang telah memenuhi kriteria,” terangnya.

Dalam workshop ini, pemateri mengulas masalah pentingnya link and match antara SMK Taruna Bhakti dengan DUDI serta perguruan tinggi. Onin pun contoh pelaksanaan link and match.

Pertama, penyusunan dan penyesuaian kurikulum; kedua, mengundang praktisi sebagai guru tamu; dan ketiga. pemagangan dan praktik kerja industri bagi guru maupun siswa.

“Hal tersebut selaras dengan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi,” terangnya.

BACA JUGA: Guru SMK PK Bekerja Ekstra

Diketahui, SMK Taruna Bhakti selama tiga tahun berturut-turut menjadi salah satu SMK di Kabupaten Bekasi yang ikut berpartisipasi dalam program SMK Pusat Keunggulan. Workshop tersebut merupakan salah satu implementasi dari jalinan kerjasama antara SMK Taruna Bhakti dengan STBA JIA yang telah berjalan selama dua tahun.

Kepala SMK Taruna Bhakti, Cecep Dedi Sopandi, mengatakan pentingnya peran DUDI serta perguruan tinggi dalam menyukseskan pelaksanaan program SMK Pusat Keunggulan di SMK Taruna Bhakti.

“Kerjasama ini sangat penting dan diharapkan bentuk penyelarasan antara DUDI serta perguruan tinggi dapat diwujudkan dalam bentuk jalinan kerjasama guna menunjang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” ungkap Cecep.

Sementara, Perwakilan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, Lusharyany, mengatakan bahwa pentingnya guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang memadai seperti Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP), Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar dalam menunjang proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Hal tersebut dikarenakan sekolah, dalam hal ini guru memiliki keleluasan dalam menentukan jalannya proses pembelajaran,” pungkasnya. (dew)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin