Berita Bekasi Nomor Satu

Baliho Sarjan Bakal Cabup Bekasi Terpampang Masif

Warga memasang baliho Sarjan. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tensi politik menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kabupaten Bekasi kian semarak. Hal itu dapat dilihat dari bermunculannya alat peraga kampanye sejumlah tokoh yang menyatakan diri siap memimpin Kabupaten Bekasi.

Teranyar, muncul secara masif baliho bakal calon bupati (Cabup) Bekasi atas nama Sarjan. Kepada Radar Bekasi,  Sarjan mengakui bahwa memang baliho tersebut dipasang secara massif di Kabupaten Bekasi.

Namun, pria asal Gabus Tambun Utara ini menegaskan bahwa pemasangan baliho tersebut tidak dilakukan atas koordinasi dirinya. Melainkan atas inisiatif dari elemen masyarakat di beberapa wilayah, terutama yang menginginkan adanya perubahan dan peningkatan kualitas Kabupaten Bekasi ke depannya.

“Saya sendiri tidak memberikan, tidak melakukan penyetakan, dan tidak memberikan permodalan. Semua murni dari pergerakan masyarakat, yang memang hari ini sepertinya mereka kangen dengan perubahan dan perbaikan untuk menuju Kabupaten Bekasi jauh lebih baik,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (25/3/2024).

Sebenarnya keinginan untuk maju ke Pilkada tidak ada dibenaknya sebelumnya. Namun karena adanya dorongan dari masyarakat, dia sampai bersedia mencetak spanduk untuk wilayahnya masing-masing.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, membuatnya harus mempertimbangkan untuk maju ke Pilkada karena menandakan bahwa masyarakat sudah jenuh dengan kondisi pemimpin sebelumnya.

Menurut Sarjan, dukungan moral yang diberikan oleh sejumlah elemen masyarakat menjadi motivasi, kebanggaan, dan penghargaan baginya. Hal itu mengingat, tenaga maupun materi yang dikeluarkan oleh mereka sendiri, tanpa dikordinir oleh dirinya. Tentunya, sebagai orang pribumi Bekasi tidak ada alasan untuk tidak mau melakukan sebuah perubahan dan perbaikan.

“Ketika mereka (masyarakat) memanggil, mau nggak mau, suka nggak suka, kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Dengan tujuan Bekasi jauh lebih baik. Hari ini banyak hal yang sebenarnya tidak dilakukan. Tidak dilakukan bukan karena ketidakmampuan, tapi tidak dilakukan karena ketidakmauan. Itu kunci dari permasalahan adalah bukan bisa atau tidak. Tapi mau atau tidak,” ungkapnya.

BACA JUGA: Hadapi Rieke, Waras Wasisto Targetkan Happy Ending

Saat ini dia belum memiliki kendaraan untuk mengarungi pertarungan menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bekasi. Namun itu tidak menjadi halangan untuk ikut bertarung dalam kontestasi saat masyarakat Kabupaten Bekasi memanggil. Bahkan, Sarjan akan menyiapkan diri untuk maju melalui jalur independen, meski tetap membuka peluang untuk menjalin komunikasi dengan partai politik.

“Pada saat memang Kabupaten Bekasi memanggil, dengan independen saya akan jalankan. Tapi saya tetap membuka peluang untuk partai politik komunikasi,” ucapnya.

Pria yang aktif di dunia kontraktor ini belum menjalin komunikasi atau silaturahmi dengan para elit maupun tokoh masyarakat di Kabupaten Bekasi. Pergerakan massif yang terjadi saat ini bersumber dari bawah, bukan atas instruksi dirinya.

Tentu berbeda cerita apabila pergerakan ini atas komando dirinya, pasti komunikasi maupun silaturahmi ke seluruh tokoh di Kabupaten Bekasi sudah berjalan.

“Sampai hari ini saya belum mempersiapkan, karena saya mau lihat gejolak atau semangat perubahan dari bawah ini seperti apa. Dari berapa kecamatan dan desa, kita lihat dulu animo masyarakat yang perduli dan berani untuk Bekasi jauh lebih baik seperti apa. Jadi pada saat sudah waktunya bergerak mencari dukungan, itu tidak sulit. Karena pergerakan hari ini murni dari bawah,” jelasnya.

Dia tidak khawatir dengan para pesaingnya, yang notabennya elite-elite partai. Pada posisi ini, Sarjan menegaskan, tidak ada yang perlu ditakutkan. Pasalnya, ini adalah kontestasi politik yang dipilih oleh masyarakat Kabupaten Bekasi, mereka sudah tahu mana yang memiliki potensi untuk membangun dengan program yang sudah dipersiapkan, bukan malah merusak saat memimpin.

“Kita berharap hari ini Bekasi dipegang oleh orang Bekasi. Mau bagaimana pun ceritanya, yang tahu Bekasi adalah orang Bekasi. Mau bagaimana pun kenyataannya, yang tahu permasalahan Bekasi, adalah orang Bekasi. Bukan orang luar Bekasi,” tukasnya. (pra/pms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin