Berita Bekasi Nomor Satu

Kedatangan dan Kepulangan Siswa Tiap Kelas Jeda 30 Menit

PEMERIKSAAN SUHU TUBUH: Siswa SDN Jatimakmur V Kota Bekasi menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan sekolah. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Seluruh satuan pendidikan tingkat SD di Kota Bekasi secara serentak mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, Senin (6/9).

Dalam pelaksanaannya, sekolah mengedepankan prinsip kehatian-kehatian, kesehatan dan keselamatan seluruh warga pendidikan beserta keluarganya. Guru dan siswa harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang sudah ditetapkan.

Selain memakai masker dan mencuci tangan, wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan sekolah. Guna mencegah kerumunan, selain mengatur jarak tempat duduk sekolah juga mengatur kedatangan dan kepulangan siswa tiap kelas dengan jeda selama 30 menit.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Marwah Zaitun menyampaikan, sebanyak 616 SD mulai menyelenggarakan PTM secara terbatas.

“PTM hari ini (kemarin,Red) diikuti oleh seluruh SD Kota Bekasi secara serentak,” ujarnya kepada Radar Bekasi, kemarin.

Kepala SDN Jatimekar II Kota Bekasi Burhanudin menjelaskan, pelaksanaan PTM tak diikuti oleh seluruh siswa. “Kami melaksanakan PTM terbatas bagi siswa kelas 4,5, dan 6,” ucapnya.

Kegiatan pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 WIB – 11.30 WIB, sesuai instruksi dari Disdik Kota Bekasi. Diikuti oleh 125 siswa, masing-masing kelas diisi oleh 15 siswa.

Diakui Burhanudin, siswa maupun guru cukup canggung dalam menerapkan PTM hari pertama kemarin. Sebab, SDN Jatimekar II belum berkesempatan mengikuti pelaksanaan pembelajaran Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan (ATHB SP).

“Cukup grogi untuk hari pertama, agak kagok karena saat ATHB SP kemarin kami belum mendapatkan kesempatan tersebut,” ucapnya.

Namun seiring kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa dan guru mulai terbiasa. Sehingga PTM yang dilaksanakan kemarin dapat berjalan dengan baik.

“Saat menunjukan siswa untuk cuci tangan, siswa kami agak cukup kagok. Tapi alhamdulillah seiring kegiatan berlangsung siswa terlihat sudah terbiasa, dan dapat dengan baik melaksanakan PTM terbatas ini,” ucapnya.

Guru SDN Jatimakmur V Kota Bekasi Zaenal mengatakan, PTM terbatas diatur sedemikian rupa agar kehadiran siswa tidak berlangsung secara bersamaan.

“Sebelumnya kami sudah melaksanakan ATHB-SP, jadi bisa belajar dari pelaksanaan PTM sebelumnya. Kami atur waktu kehadiran siswa biar tidak datang secara bersamaan,” ujarnya.

PTM di sekolah ini juga diikuti oleh siswa kelas 4,5, dan 6. Setiap kelas diminta hadir dalam waktu yang berbeda-beda. Kelas 4 hadir pukul 07.00 WIB, kelas 5 hadir pukul 07.30 WIB, dan kelas hadir pukul 08.00 WIB.

“Jeda waktunya 30 menit agar kehadiran siswa bisa diatur dengan baik,” ucapnya.

Siswa yang hadir wajib mematuhi prokes. Seperti memakai masker, mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan, dan jalani pemeriksaan suhu tubuh.

“Saat kehadiran siswa kita cek suhu tubuh, nanti jika sudah tahu suhu tubuhnya guru akan mencatat sebagai bahan laporan,” terangnya.

Sedangkan waktu kepulangan siswa, sekolah juga melakukan perbedaan waktu. Dengan jeda waktu yang sama yaitu 30 menit, agar kepulangan siswa dapat dilakukan dengan tertib dan tidak menimbulkan kerumunan yang beresiko penularan virus.

“Bukan cuma kehadiran siswa, kepulangan siswa juga kami atur dengan waktu yang dijeda 30 menit,” ucapnya.

Saat di kelas, kegiatan belajar mengajar dilakukan seperti biasa. Namun demikian, setiap mata pelajaran waktunya dipangkas dari 35 menit menjadi 25 menit.

“Untuk mapel kami berikan waktu 25 menit, waktu ini tidak sama dengan kegiatan PTM normal,” pungkasnya. (dew/oke)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin