Berita Bekasi Nomor Satu

Tanpa Kolek, Gorengan dan Lontong, Mahasiswa Indonesia Buka Puasa di Rusia Cukup 2 Menu Ini

Faiz Arsyad, mahasiswa asal Bekasi buka puasa bersama rekan-rekannya dari berbagai negara di Rusia. Foto ist.

PUASA Ramadan di Rusia tahun ini memasuki musim semi. Faiz Arsyad, mahasiswa asal Bekasi yang tengah menimba ilmu di HSE University, Moscow, berbagi cerita menu berbuka puasa di sana.

================

 

Berpuasa di Rusia pada musim semi sangat terasa berbeda dibandingkan di Indonesia dari sisi durasi.

 

 

Tahun ini memasuki musim semi. Durasi berpuasa di sini sekitar 15 sampai 16 jam. Lebih lama sekitar 3-4 jam dibandingkan durasi berpuasa di Indonesia.

BACA JUGA: Operasi Yustisi Ramadan di Apartemen, 4 Perempuan Muda Diamankan

 

 

Tahun ini adalah tahun kedua Faiz berpuasa di negeri Beruang Merah. Tahun lalu, puasa jatuh pada musim panas.

 

 

Faiz harus tetap beradaptasi dengan panjangnya waktu berpuasa. Termasuk iklim dan makanannya.

 

 

Tantangan dan adaptasi itu dihadapinya dengan santai. Bersama komunitas muslim lainnya, Faiz menjalani hari-hari puasa dengan hikmat.

BACA JUGA: Cetar Membahana Dulu, Syahrini Kini Tampil Syar`i

 

 

Terkadang, kerinduan kepada tanah air di saat-saat puasa seperti ini muncul. Moment sahur, ngabuburit, buka puasa bersama dan makanan khas Ramadan di Indonesia, seperti kolek, lontong dan gorengan terlintas dalam benaknya.

 

 

“Sudah hampir satu setengah tahun nggak pulang ke Indonesia, pasti kangen banget, banget, banget, makanan Indonesia,” kata pelajar dari HSE University, Moskow, ini kepada Radarbekasi.id, Kamis (30/3/2023).

 

 

Bila rindu itu akan kuliner Indonesia tiba, sambung Faiz, dia akan masak sendiri atau bersama teman-teman mahasiswa yang lain. Makanan yang dimasak juga menu Indonesia.

BACA JUGA: Petualangan Ini Bikin Aming Memilih Jalan Hijrah

 

 

“Memasak ayam goreng, telur balado, bakwan, soto ayam, sup ayam, dan nasi goreng,” imbuhnya.

 

 

Kalau tidak masak, Faiz dan kawan-kawan dari Indonesia akan pergi ke KBRI. “Bisa juga kalau ingin makan-makanan Indonesia, ya kami pergi ke kantin KBRI,” kata Faiz.

 

 

Di Rusia, menu kuliner saat buka puasa ada dua menu favorit. Yaitu Plov–semacam nasi goreng khas Asia selatan dan Lepyoshka–roti khas dari Asia selatan.

BACA JUGA: Puasa Ramadan Tapi Tidak Salat, Bagaimana Hukumnya?

 

 

Jika kedua menu favorit itu disantap bersama orang Rusia, mereka akan menambahkan Pelmeni–semacam dumpling atau dimsum, dan Borsch– sup khas bangsa Slavia.

 

 

Faiz juga melakukan buka puasa bersama dengan mahasiswa internasionalnya dari berbagai negara. Seperti Ghana, Malaysia, Brazil, Hungaria, Rusia, dan Belarusia.

 

 

“Ramadan di Rusia sama seperti di negara-negara lain, membuat umat Islam semakin dekat dan bisa berbagi lebih banyak kepada yang membutuhkan,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomi HSE University tersebut.

BACA JUGA: Keutamaan 3 Amalan Ini di Bulan Ramadan

 

 

Selama Ramadan Faiz sedapat mungkin menjaga komunikasi dengan keluarga di Indonesia secara rutin.

 

 

“Insya Allah saya juga akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat dan merayakan Lebaran di Indonesia bersama keluarga besar,” tandasnya. (zar)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin