Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Pilih Metode Manual Dalam Pelaksanaan Asesmen Sumatif

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMPN 29 Kota Bekasi saat mengikuti pembelajaran di kelas. Sejumlah sekolah memilih metode manual dalam proses pengerjaan soal AS. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Asesmen Sumatif (AS) bagi tingkat SMP di Kota Bekasi akan dilaksanakan serentak pada 8-25 Mei 2023. Sejumlah sekolah memilih metode manual dalam proses pengerjaan soal.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 17 Kota Bekasi, Arief Purnama menyampaikan, persyaratan AS yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi telah dijalankan seluruhnya.  Persyaratan tersebut meliputi, pembuatan soal, pemberian kisi-kisi, dan sosialisasi terkait petunjuk teknis pelaksanaan.

“Terkait persyaratan sudah kami sampaikan kepada siswa sebelum libur Lebaran, sehingga saat masuk siswa tinggal mematangkan kesiapan saja,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (27/4).

AS dapat dilaksanakan secara daring melalui tatap muka atau secara manual menggunakan paper base. Arief mengungkapkan, pihaknya memilih metode manual.

“Kenapa manual? karena kami ingin meminimalisir adanya kendala error pada jaringan. Selain itu tidak semua siswa memiliki gadget yang support dan kami juga meminimalisir adanya kecurangan dalam proses pengerjaan jika dilakukan secara online,” jelasnya.

BACA JUGA: Asesmen Sumatif Tak Jauh Berbeda dengan Ujian Praktik

Dalam proses pengerjaan soal ujian jumlah siswa dibatasi yaitu dalam satu kelas hanya boleh terisi 20 orang siswa dengan satu pengawas kelas yang ditugaskan.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kota Bekasi, Rudy Winarso menjelaskan, berbagai kesiapan jelang pelaksanaan AS telah dilakukan oleh pihak sekolah.

“Berbagai kesiapan sudah kami lakukan sebelum siswa libur Lebaran, jadi hanya tinggal mematangkan kesiapan siswa dan pelaksanaannya saja,” ucapnya.

Senada, SMPN 2 Kota Bekasi juga memilih menggunakan metode manual dalam proses pengerjaan soal ujian. Metode manual dipilih karena beberapa faktor.

“Disamping beberapa kendala atau ketersediaan komputer sekolah atau handphone siswa, faktor yang utama adalah daya serap nilai lebih tinggi jika menggunakan kertas dalam mempersiapkan ujian anak lebih serius dan kendala eror nya lebih kecil,” terangnya. Ia menambahkan, dalam proses pengawasan tidak dilakukan subsidi silang antar sekolah. Sehingga pengawas yang ditugaskan dipilih dari sekolah asal masing-masing. (dew)

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin