Berita Bekasi Nomor Satu

Jadi Caleg PKS, Dadang Lesmana Mundur sebagai Ketua KPAD

Dadang Lesmana

RADAR BEKASI.ID, BEKASI – Dadang Lesmana memutuskan terjun ke kancah politik. Keputusan itu membuatnya harus merelakan jabatan yang Ia emban saat ini sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi.

Pada Pemilu 2024, Dadang sudah resmi menjadi Calon Anggota Legislatif (caleg) dari DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi.

“Saya sudah mengundurkan diri pada Maret 2023. Walaupun masa jabatan saya sebagai Ketua KPAD belum selesai, cuma supaya lebih enak saja perjuangannya. Kalau berdiri di dua kaki nggak enak,” ujar Dadang Lesmana kepada Radar Bekasi, Rabu (10/5/2023).

Dadang akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) tujuh dengan nomor urut sembilan. Ketertarikan dirinya untuk terjun ke dunia politik, karena ingin bisa mengambil keputusan atau kebijakan.

Sebagai pencinta dakwah, dirinya merasa cocok dengan PKS yang merupakan partai dakwah. Oleh karena itu dirinya lebih memilih bergabung ke PKS, karena tidak bertentangan. Kemudian proses yang dirinya jalani untuk menjadi caleg juga tidak ada transaksi dagang sapi.

BACA JUGA: Simbiosis Mutualisme ala PKS  

Bahkan, tidak dimintai uang pendaftaran sepeser pun. Tetapi semua Bacaleg diberikan kesempatan. “Keputusan saya melangkah ke dunia politik ini sudah sangat diperhitungkan. Saya tanya istri, keluarga, karena dampaknya ke depan tentu ada hak yang biasanya kita dapat, kemudian berhenti. Kalau kata orang kampung gini, melepas sesuatu yang sudah pasti, ngejar yang belum pasti,” ucapnya.

“Ya ini kan partai dakwah, saya kira setiap lelahnya kita berjuang disini, insya Allah diniatkan ibadah saja,” sambungnya.

Sebagai mantan Ketua KPAD, dirinya sering berinteraksi dengan dunia pendidikan, terutama anak usia dini. Dirinya menginginkan ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan PAUD. Karena hari ini perkembangan anak pada fase usia keemasan itu tidak terperhatikan dengan baik. Banyak mal praktek dalam pendidikan, itu terjadi di anak-anak usia dini.

“Ini perlu ada kebijakan yang harus diambil oleh eksekutif dan legislatif. Kalau kita masuk ke dunia politik, ada kebijakan yang bisa kita diambil, ada satu keputusan yang manfaatnya jauh lebih besar. Insya Allah, mudah-mudahan itu jadi amal kebaikan,” ungkapnya. (pra)

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin