Berita Bekasi Nomor Satu

Adi Siap Mundur jika PKB Gagal Raih Target Enam Kursi DPRD

PODCAST: Wakil Pemimpin Redaksi Radar Bekasi Miftakhudin berbincang dengan Ketua PKB Kabupaten Bekasi Muhammad Rochadi saat podcast di Kantor Radar Bekasi, Senin (21/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bekasi Muhammad Rochadi menyatakan siap mundur jika partai yang ia pimpin  tak mampu meraih target enam kursi DPRD Kabupaten Bekasi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Sumpah itu Adi-sapaan akrab Rochadi- memang tak asal ia ucapkan. Adi merasa, mesin politik partai yang ia gawangi sedang berada di jalur yang tepat.

“Target saya tujuh, minimal enam. Mau nggak mau saya harus mau, konsekuensi seandainya nggak tercapai kita tunggu fasisme pimpinan saja, saya siap mundur,” ungkap Muhammad Rochadi saat menjadi tamu Podcast bertajuk “Upaya Memecah Sejarah PKB Kabupaten Bekasi di Pemilu 2024″ yang berlangsung di Studio Podcast Radar Bekasi, Senin (21/8/2023).

Dalam podcast yang dipandu oleh Wakil Pemimpin Redaksi Radar Bekasi, Miftakhudin, Adi memaparkan, dirinya sudah mulai melakukan pemetaan ke semua wilayah atau kecamatan se Kabupaten Bekasi. Hasilnya, Adi mengaku telah dapat memperkirakan di daerah pemilihan (Dapil) mana saja calon anggota legislatif (caleg)-nya mampu meraih kursi.

Ia mencontohkan, di Dapil III, IV, dan VII, calegnya diperkirakan mampu bersaing. Menurutnya, Dapil VII atau yang sebelumnya Dapil VI merupakan basis suara PKB, karena selalu memperoleh kursi di setia Pileg. Sementara Dapil III dan IV suara PKB sudah cukup besar.

Berdasarkan hasil pada Pileg 2019, dirinya membeberkan, PKB mendapatkan suara 73 ribu dan hanya satu kursi. Sedangkan ada partai lain yang suaranya hanya 60 ribu, tetapi dapat tiga kursi. Tentunya itu menjadi pertanyaan besar. “Konsultan saja sampai bingung, kita satu kursi suaranya 73 ribu. Berarti artinya kalau dianalisa ada beberapa Dapil yang notabennya kurang sedikit, minimal kalau misalkan tiga kursi, ya Dapil III dan IV itu kurang sedikit, tinggal kita tingkatkan lagi,” jelasnya.

Perubahan Dapil yang terjadi di Kabupaten Bekasi pada Pileg 2024 memberikan keuntungan untuk PKB. Kenapa, Adi menuturkan, karena semua memulai sama-sama dari awal, nol kilometer. Mengingat, dari tujuh Dapil yang sudah ditetapkan saat ini, lima diantaranya mengalami perubahaan signifikan.

BACA JUGA: ‘Amankan’ Dukungan Nahdliyin, Elite PKB Jawa Barat Turun Gunung ke Kabupaten Bekasi

“Bagi kami perubahaan Dapil ini menguntungkan, yang punya irisan suara di Dapil IV, V, VII, VI, dan I berubah. Karena yang nggak berubah itu hanya Dapil II dan III. Tinggal kita bertarung secara sehat,” tuturnya.

Tentunya kondisi ini harus diiringi dengan komposisi Calon Legislatif (Caleg) yang mumpuni. Oleh karena itu dalam penjaringan Caleg, Adi menegaskan, partainya membuka secara total. Dalam artian, tidak ada syarat yang dibebankan kepada para Caleg. “Saya pastikan tanpa mahar, boleh di cek siapa pun yang ngomong soal mahar, sini berhadap langsung dengan saya, karena itu nggak ada. Kita objektif saja, kan kita mau menang. Bukan suka tidak suka,” jelasnya.

“Nanti di Pilkada PKB harus ikut menentukan dan memastikan, bahwa yang diusung harus dari kalangan Nahdliyin, baik sebagai bupati maupun wakil bupatinya. Harus pengusung, masa partai pemenang pendukung. Itu wajib,” ungkapnya. (pra)

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin