Berita Bekasi Nomor Satu

Kader  di Daerah Gerah  

DEKLARASI: Pasangan bakal Capres-Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar saat deklarasi di Surabaya, awal September 2023.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Konstelasi politik nasional memanas pascadeklarasi pasangan bakal Calon Presiden – Wakil Presiden (Capres-Cawapres), Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar, di Surabaya, akhir pekan lalu.

Peristiwa pecah kongsi yang dilakukan Partai Demokrat terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan bahkan telah membuat situasi kebatinan para kader partai berlambang bintang mercy di daerah mendidih.

“Di mata saya, ini di luar kesepakatan, karena bagaimana pun Cawapres ini harus menjadi keputusan Anies sendiri. Tapi kalau kita kronologi perjalanan ini, Anies disuruh menerima saja, berdasarkan keputusan Pak Surya Paloh,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Romli HM, kepada Radar Bekasi, Minggu (3/9/2023).

Romli menegaskan, keputusan menduetkan Anies – Cak Imin terbilang prematur. Sebab, deklarasi pasangan Capres-Cawapres tersebut tidak keluar dari hasil diskusi Tim Delapan.

“Kan memang komitmen dan perjanjiannya seperti itu. Tapi kenapa tiba-tiba tanpa kita tidak diajak, PKS juga tidak diajak, tiba-tiba dia memutuskan sendiri. Itu keluar dari perjanjian dan kesepakatan,” tukasnya.

BACA JUGA: Demokrat Keluar dari KPP, Baliho Anies Satu Frame dengan Surya Paloh, AHY, dan Syaikhu, Masih Terpasang di Kota Bekasi

“Sebetulnya kalau dibicarakan secara baik-baik, bukan persoalan AHY harus jadi Cawapres, nggak juga. Ketika sudah menjadi keputusan bersama, silakan saja. Tapi ini baru sekali pertemuan langsung memutuskan. Ini suatu hal yang janggal menurut saya. Sulit diterima oleh logika dan akal sehat,” sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD PKS  Kabupaten Bekasi, Uryan Riana mengaku, belum mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi, karena memang belum ada arahan dari DPP. Namun berdasarkan instruksi, saat ini DPP masih berpegang teguh kepada hasil musyawarah majelis syuro ke delapan, bahwa PKS mendukung Anies. Kemungkinan  kata Uryan, partainya tidak akan merubah dukungan, selama Anies menjadi Capres.

“Jadi ketika Anies Baswedan masih di jadikan Capres, maka kita masih mensupport dan mendukung beliau sebagai Capres. Kita masih berpegang teguh kepada arahan DPP,” ucapnya.

Terpisah, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bekasi, Marjaya Sargan sangat menyambut baik keputusan pimpinan partainya. Setelah adanya deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Marjaya meyakini partainya akan bisa bekerjasama dengan PKS dan PKB untuk meraih suara sebanyak-banyaknya.

“Kita melihat di Kabupaten Bekasi mayoritas umat muslim, dengan bergabung PKB dan PKS, saya melihat ini akan menjadi peluang besar. Kita akan all out memperjuangkan Anies dan Pak Muhaimin sebagaimana arahan DPP dan DPW,” ucapnya.

BACA JUGA: Respons Anies Baswedan Soal Demokrat Keluar Barisan Koalisi KPP

Setelah ini dirinya akan menginstruksikan para pengurus maupun bakal Calon Anggota Legislatif (Caleg) melakukan pemasangan banner maupun spanduk secara serentak dengan foto Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Saat disinggung perihal keputusan Partai Demokrat keluar dari koalisi perubahaan, Marjaya melihat itu sebagai bentuk kekecewaan setelah adanya keputusan Muhaimin Iskandar.

Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhaman Rochadi menuturkan, pengurus partai di tingkat daerah mengikuti instruksi sesuai pimpinan di atas. Walaupun sebenarnya Adi sapaan akrabnya sehari-hari ini mengaku, keputusan tersebut sangat mengejutkan karena terkesan mendadak.

“Ini mendadak, saya nggak tahu juga. Apa pun keputusan yang diambil oleh pimpinan, pasti kita doakan yang terbaik,” tuturnya.

Adi meyakini, dengan ketua umumnya menjadi Cawapres akan memberikan efek ekor jas untuk pengurus di tingkat daerah.

“Terutama di Jabodetabek pasti efek ekornya Pak Anies pasti besar. Mungkin kenapa Pak Anies menggandeng Gus Muhaimin, karena beliau nggak dapat ekor efek Jatim dan Jawa Tengah, itu realistis,” ucapnya. (pra)

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin