Berita Bekasi Nomor Satu

Kompetisi Sebagai Sarana Validasi Ilmu

Muhammad Fariz Luthfan Wakan
Muhammad Fariz Luthfan Wakan
Muhammad Fariz Luthfan Wakan
Muhammad Fariz Luthfan Wakan

Radarbekasi.id – Muhammad Fariz Luthfan Wakan (21) sangat gemar mengikuti kompetisi. Mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan pada program studi Teknologi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sudah gemar mengikuti kompetisi sejak dirinya masih duduk di bangku SMA.

Ketika masih SMA, Fariz-begitu ia disapa-kerap mewakili sekolahnya dalam olimpiade komputer. Dan, ketika masuk bangku kuliah dirinya sudah belasan kali ikut serta dalam kompetisi yang fokus dalam bidang teknologi informasi (TI).

“Kompetisi yang biasa saya ikutin pas kuliah itu yang berfokus di bidang TI. Kalo mau disebut jenis-jenis kompetisinya itu ada Software Development, Hackathon, Business-IT Case, dan masih banyak yang lainnya,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Jumat (7/8).

Kompetisi yang biasa Fariz ikuti adalah yang berbasis tim. Selama 2019 kemarin dirinya berhasil memperoleh beberapa gelar juara, diantaranya Juara 1 kompetisi Software Development yang digelar oleh Universitas Sumatera Utara, Juara 2 Fintech Hackathon yang digelar oleh Kemenristekdikti, dan Juara 2 BIOS Hackathon yang digelar oleh Universitas Multimedia Nusantara.

Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengatakan, ikut serta dalam kompetisi adalah sarana bagi dirinya untuk menguji ilmu yang telah dipelajari selama kuliah.

“Tujuan saya sering ikut kompetisi itu buat melatih kemampuan saya bekerja secara tim karena seringnya kompetisi yang saya ikut serta itu berbasis tim, dan yang paling penting buat saya kompetisi ini saya anggap sebagai sarana saya menguji dan memvalidasi ilmu yang udah saya pelajari selama kuliah yang berkaitan dengan bidang kompetisinya,” jelasnya.

Fariz juga mengatakan hal lain yang membuat dirinya gemar ikut kompetisi. “Sebelum ada pandemi biasanya kalo karya yang dibuat berhasil lolos ke putaran final mengharuskan saya datang ke tempat penyelenggara kompetisi tersebut untuk penentuan juara. Dari situ saya jadi suka ikut kompetisi dan berusaha untuk lolos ke putaran final biar bisa pergi ke luar kota sekalian jalan-jalan,” tambahnya.

Mahasiswa lulusan SMAN 2 Kota Bekasi ini sudah menekuni bidang teknologi informasi sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Keinginannya menghasilkan uang sendiri yang dapat ia gunakan untuk bisa membeli kebutuhan sekunder-lah yang menjadi alasannya mulai mempelajari bidang tersebut.

“Waktu SMP saya mau punya uang sendiri buat jajan. Dengan modal handphone dan laptop milik kakak, saya mulai cari cara yang menghasilkan uang tapi bukan dengan cara berdagang. Dari situ saya belajar bahasa pemrograman dan mulai membuat platform marketing tools untuk sosial media yang akhirnya digunakan sama 10 ribu pengguna dan dapat pemasukan dari Ads yang ada di platform buatan saya itu,” pungkasnya. (mg1)

Catatan Redaksi

Kalimat program studi Teknik Informasi diubah menjadi Teknik Informatika.


Solverwp- WordPress Theme and Plugin