Berita Bekasi Nomor Satu

Sekolah Tunggu Modul Berbasis Aktivitas

Daring
ILUSTRASI: Orangtua mengajarkan anaknya mengerjakan tugas sekolah saat pembelajaran jarak jauh secara daring dengan memanfaatkan internet gratis di Aula Kelurahan Jatirahayu Pondok Melati Kota Bekasi, belum lama ini. Sekolah di Kota Bekasi menunggu modul berbasis aktivitas guna mendukung pembelajaran jarak jauh secara daring karena pandemi.Raiza Septianto
Daring
ILUSTRASI: Orangtua mengajarkan anaknya mengerjakan tugas sekolah saat pembelajaran jarak jauh secara daring dengan memanfaatkan internet gratis di Aula Kelurahan Jatirahayu Pondok Melati Kota Bekasi, belum lama ini. Sekolah di Kota Bekasi menunggu modul berbasis aktivitas guna mendukung pembelajaran jarak jauh secara daring karena pandemi.Raiza Septianto

Radarbekasi.id – Sekolah di Kota Bekasi menunggu modul berbasis aktivitas guna mendukung pembelajaran jarak jauh secara daring karena pandemi.

Kepala SDN Jatiasih VIII Kota Bekasi Syamsudin mengaku, saat ini pihaknya belum mengetahui secara detail modul berbasis aktivitas yang dikeluarkan oleh Kemendikbud.
“Modulnya saya belum tahu jelas, karena belum ada informasi dari lembaga terkait yang terdekat,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (10/8).

Syamsudin menyampaikan, semua media pembelajaran baru yang diberikan pasti semuanya akan membantu. Namun mengenai modul berbasis aktivitas ini, dirinya belum dapat menjelaskan manfaatnya.
“Seperti apa isinya kita belum tahu, jadi belum bisa menilai lebih jauh, tapi kalo modelnya seperti buku tema yang sudah ada, buku yang ada juga sudah cukup,” tuturnya.

Menurutnya, siswa SD masih membutuhkan guru maupun orangtua dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, adanya modul aktivitas ini menurutnya akan berdampak sama.
“Toh tetap saja yang namanya siswa perlu bimbingan guru atau orang tua untuk belajar. Jadi modul apapun pasti impact-nya sama saja” ungkapnya.

Sementara, Kepala SDN Jatisari 3 Kota Bekasi Nurwanto mengungkapkan, adanya modul aktivitas ini akan sangat membantu pembelajaran siswa, khususnya bagi guru yang masih gagap teknologi (gaptek).
“Modul ini pasti akan sangat membantu, apalagi buat mereka guru yang memang masih gaptek. Jadi kami akan menunggu adanya modul berbasis aktivitas ini,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan jika modul aktivitas sesuai dengan kurikulum yang ada, maka hanya tinggal menyesuaikan metodenya kepada siswa. Ia berharap, modul itu dapat mendukung pembelajaran penuh.

“Cocok aja kalo sesuai, tinggal nunggu modulnya keluar aja. Tapi mudah-mudahan membantu mempermudah pembelajaran siswa di tingkat sekolah dasar,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Badan Penelitian dan dan Pengembangan dan Perbukuan, Totok Suprayitno mengatakan, modul ini sangat lengkap panduannya dalam menjalani kegiatan pembelajaran di tengah pandemi.
“Jadi ada tiga modul supaya siswa kalau belajar sendiri bisa mudah, lebih mudah dibandingkan membaca teks book, orang tua mendampingi juga mudah, di situ ada trik dan strategi pendampingan anak, kalau gurunya juga mudah, diberikan tips belajar yang menggunakan modul-modul ini,” ujar seperti diberitakan Jawa Pos.com (Group Radar Bekasi).

Alasan pihaknya membuat modul adalah karena banyaknya peserta didik yang tidak memahami ketika membaca teks. Di mana dengan modul, para murid dapat dengan mudah menerjemahkan panduan melalui berbagai aktivitas pembelajaran.

“Oleh karena itu kalau modul dengan aktivitas berbasis aktivitas belajarnya, InsyaAllah akan lebih mudah mereka paham dengan yang dipelajari,” tutur dia.

Pengembang Modul Literasi dan Numerasi jenjang SD, dan Coordinator Specialist Mathematics Education, SEAMEO QITEP in Mathematics, Wahid Yunianto menyebutkan, modul pembelajaran berdasarkan aktivitas ini dirancang untuk melibatkan orangtua atau anggota keluarga.

Nantinya, di akhir pekan, akan ada kegiatan berbasis proyek pembelajaran yang diharapkan ada kolaborasi orang tua atau keluarga dengan peserta didik atau anak tersebut.

“Jadi aktivitasnya dirancang pertama, tematik tema-temanya dekat dengan aktivitas keseharian, ada memasak, ada berkebun, ada membersihkan sesuatu, seperti itu. Jadi modulnya dirancang ada aktivitas dan juga berbasis project tujuan, setiap akhir pekan diberikan sebuah aktivitas berbasis project,” pungkasnya. (dew/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin