Berita Bekasi Nomor Satu

Rian, Gemar Kesenian Hadroh Sejak Madrasah

Syahrian-Ahmad-Baihaki
PELAJAR GEMAR HADROH: Syahrian Ahmad Baihaki (kiri) berfoto bersama temannya.Haykal Ardhana/Magang Radar Bekasi
Syahrian-Ahmad-Baihaki
PELAJAR GEMAR HADROH: Syahrian Ahmad Baihaki (kiri) berfoto bersama temannya.Haykal Ardhana/Magang Radar Bekasi

Radarbekasi.id – Syahrian Ahmad Baihaki (15) adalah murid kelas X jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), SMK Tunas Teknologi, Kabupaten Bekasi. Ia begitu gemar dengan dengan kesenian Hadroh.

Pelajar dengan sapaan Rian ini mengatakan pertama kali dirinya bertemu kesenian tersebut ketika masuk bangku kelas 7 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Annida Al Islamy Bekasi, Kota Bekasi. “Pertama kali ketemu Hadroh itu pas kelas 7 semester awal di MTs Annida Al Islamy. Mulai belajarnya juga pas kelas 7 itu waktu mulai gabung ekskulnya,” ungkapnya Radar Bekasi saat ditemui, Selasa (11/8).

Bunyi-bunyi yang saling melengkapi dari setiap alat yang digunakan pada Hadroh membuat dirinya tertarik untuk menekuni kesenian tersebut. “Tertarik ikutnya karena suara yang dihasilkan dari alat musiknya enak didenger. Dengan ketukan masing-masing pada setiap alatnya itu jadi muncul irama yang enak,” tambahnya.

Ketika masih di MTs Annida Al Islamy, Rian sudah beberapa kali mengikuti lomba Hadroh yang ada di Bekasi bersama tim Hadroh sekolahnya tersebut. “Udah beberapa kali ikut lomba sama tim MTs, Alhamdulillah ada yang berhasil dapet juara,” ungkapnya.

Selain lomba Hadroh secara tim, anak bungsu dari dua bersaudara ini juga pernah mengikuti lomba secara individu. “Pernah juga ikut lomba yang individu. Dapet Juara 1, waktu itu lomba Darbuka-salah satu alat musik Hadroh-freestyle yang digelar oleh SMK Yadika 13 Tambun,” tambahnya.

Saat ini Rian tergabung dalam tim Hadroh yang bermarkas dekat dengan tempat tinggalnya di daerah Karang Satria, Tambun Utara. “Sekarang saya aktif ikut sama tim Hadroh Sirajul Munir di dekat rumah. Sebenarnya di SMK saya sekolah sekarang ada ekskul Hadrohnya tapi belum bisa gabung karena masih PJJ,” jelasnya.

Bersama tim Hadroh tersebut dirinya kerap kali latihan sambil mengadakan pengajian yang digelar tiap malam Jumat. “Setiap malam Jumat biasa ada semacam ngaji sambil pembacaan sholawat yang diiringi sama alunan Hadroh, nah itu jadi semacam latihan Hadrohnya juga,” ungkapnya.

Sudah beberapa kali diundang untuk meramaikan acara pernikahan bersama tim Hadrohnya tersebut merupakan manfaat yang Rian rasakan. “Dari diundang buat ngeramein acara itu kan dapet semacam uang akomodasi, nah itu uangnya saya simpen buat tambahan biaya kalo ada keperluan pribadi yang harus dibeli,” ungkapnya.

Rian sangat senang jika sudah bermain Hadroh, tapi ada beberapa hal yang membuatnya kesulitan bermain yaitu jika ada alat yang sudah tidak layak digunakan. “Alat musiknya itu kan semacam gendang dari kulit ya, kalo tarikan kulitnya ini udah kendor itu suaranya jadi tidak enak didenger. Kalo udah kayak gitu jadi susah nyocokin irama sama alat musik yang lain,” pungkasnya. (mg1)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin