Berita Bekasi Nomor Satu

Gerindra Tuding Pemprov Jabar Mempersulit

Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin
Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin
Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin
Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dinilai  mempermainkan Kabupaten Bekasi. Pasalnya,  sampai saat ini belum adanya kepastian Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup). Selain itu juga, lambatnya proses pergantian Sekretaris Daerah (Sekda)  yang berakibat terjadi kekosongan setelah Bupati Bekasi wafat.

Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bekasi, Ridwan Arifin menilai, kondisi pemerintahan di Kabupaten saat ini tidak pernah terjadi di daerah lain, dimana saat bupati wafat tak ada wakil yang mengganti. Sementara Sekda statusnya masih Pelaksana harian (Plh).

Menurutnya, harus ada langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Pemprov Jabar. Walaupun memang, langkah untuk menjadikan PLH Sekda menjadi PLH Bupati, sudah tepat. Tapi persoalannya secara undang-undang pemerintah daerah, tidak disebutkan Sekda yang menjadi PLH Bupati.

Dia  menilai, Pemprov Jabar  mencoba memainkan dan mempersulit situasi di Kabupaten Bekasi. Karena, sampai saat ini proses pemilihan wakil bupati tidak ada kejelasan. Sebab, belum ada surat resmi dari Pemprov mengenai proses Pilwabup Bekasi.

“Kalau Pemprov punya ketegasan bikin lewat surat resmi, proses yang dilakukan sudah benar apa belum. Kemudian mekanisme seperti apa. Kalau tidak selesai, kita tidak akan ketemu titik terangnya,” tuturnya.

Lalu, untuk proses pergantian Sekda sendiri masih di tingkat Provinsi. Artinya, tertahan di Pemprov Jabar. Menurutnya, ini menjadi residen buruk Pemprov Jawa Barat kepada Kabupaten Bekasi.

“Saya pribadi melihatnya, Pemprov Jabar mencoba memainkan situasi Kabupaten Bekasi, wakil bupati tidak ada kejelasan, sekda juga prosesnya lama,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Iwang ini menegaskan, yang menjadi korban rakyat Kabupaten Bekasi. Terlebih, sekarang sedang perang melawan wabah Covid-19.”Ini menjadi ke prihatin yang mendalam. Korbannya adalah rakyat Kabupaten Bekasi. Sedangkan saat ini kita sedang dalam kondisi perang melawan Covid-19. Dan dalam peperangan itu kita tidak ada pemimpinnya,” ucapnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin