Berita Bekasi Nomor Satu

Pimpinan Katolik Jadi Pengurus PKB

Wakil Bendahara DPC PKB Kabupaten Bekasi, Gabriel Mala
Wakil Bendahara DPC PKB Kabupaten Bekasi, Gabriel Mala08

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan cabang (DPC) Partai kebangkitan Bangsa (PKB) kabupaten Bekasi menunjukan keterbukaannya kepada setiap golongan. Hal ini dibuktikan dengan masuknya umat Nasrani dalam kepengurusan struktur partai.

Ya,  Wakil Ketua Stasi ST.Petrus Rasul Gereja Katolik Tambun-Cibitung, Gabriel Mala resmi masuk dalam kepengurusan DPC PKB Kabupaten Bekasi. Pria kelahiran Flores NTT ini menjabat sebagai Wakil Bendahara DPC.

Dia  menilai PKB sebagai partai yang terbuka dengan siapa pun, bisa berkolaborasi dan menjadi harapan semuanya. Minimal bisa menjadi pionir bagi partai-partai lain. “Saya berharap PKB tetap menjadi salah satu contoh partai yang nasionalis. Makanya saya masuk kesini (masuk kepengurusan),” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (25/8).

Kata dia, satu hal yang menjadi pegangan yakni,bahwa PKB harus tetap memegang empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. “Konsep ini yang tidak boleh kita abaikan,” ucapnya.

Dia mengaku, selama ini tidak ada kesulitan saat komunikasi dengan para pengurus di DPC PKB, terutama saat ada pertemuan maupun lainnya. Walaupun memang kepengurusan PKB mayoritas umat muslim (beragama Islam). Mengingat, PKB itu lahir dari organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU).

“Kalau kesulitan saya pikir tidak terlalu berarti. Saya selalu terbuka. Dan saya nggak berharap orang lain menghargai. Tapi minimal saya mencoba untuk belajar dari orang lain. Saya bukan kali ini masuk ke partai, dari tahun 2009 sudah mulai berpolitik,” ungkap pria yang juga berprofesi sebagai Guru SMK ini.

Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bekasi, Ahmad Faisal menuturkan, struktur keanggotaan di partainya ini tidak ada pembatasan, apalagi bicara menganut kepercayaan. Sehingga, siapapun boleh bergabung dengan PKB, yang penting sesuai visi dan misi.

“PKB ini bukan menjadi bagian partai politik Islam, tapi menjadi harapan juga buat kader-kader yang lain, baik itu dari Non Muslim. Karena bagaimanapun, dulu Gusdur membangun partai ini dengan keberagamaan, baik ras maupun suku, kita nggak ada pembatasan terkait dengan itu,” jelasnya.

Menurutnya, PKB ini bisa menjadi wadah untuk warga negara Indonesia. Baik Muslim, maupun Non Muslim. Mengingat, Indonesia itu harus Bhinneka Tunggal Ika, sehingga tidak boleh membatasi hak politik dari Non Muslim. Sejauh ini kata dia, sudah ada beberapa Non Muslim yang masuk dalam kepengurusan partainya.

“Untuk keterwakilan Non Muslim di DPC kurang lebih kisaran tiga sampai lima orang. PKB ini bisa menjadi wadah untuk warga negara Indonesia,” tutupnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin