Berita Bekasi Nomor Satu

Catat 6 Efek Buruk Tubuh Kebanyakan Tidur Saat Berpuasa

Ilustrasi tidur. Foto yesdok.com

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Berpuasa sering menjadi alasan banyak orang untuk bermalas-malasan dan banyak tidur di siang hari.

Tahukah Anda? bermalas-malasan dan kebanyakan tidur saat berpuasa justru menimbulkan efek buruk bagi kesehatan tubuh.

Tubuh memang membutuhkan tidur untuk menjaga kestabilan hingga kesehatan yang optimal. Namun, apabila waktu tidur melebihi batas kebutuhan atau berlebihan, tubuh akan lebih mudah mendapatkan gangguan kesehatan.

BACA JUGA: Buka Puasa Mengonsumsi Gorengan, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Dilansir dari Halodoc.com, Minggu (24/3/2024), kebutuhan tidur bagi orang dewasa umumnya selama 7 hingga 8 jam dalam sehari, agar memberikan kesehatan yang optimal.

Sebaliknya, apabila melebihi waktu atau kebanyakan tidur akan menyebabkan dampak negatif pada tubuh.

Ditambahkan dari alodokter.com, tidur secara berlebihan atau disebut oversleeping  dapat menyebabkan gejala sleep apnea, gangguan saraf, hingga depresi.

BACA JUGA: Hukum Menonton Video Joget di Media Sosial Saat Berpuasa

Dampaknya paling kecil bisa mulai dari sakit kepala hingga dampak paling besar bisa mengakibatkan kematian.

Seseorang dengan kondisi oversleeping biasanya ditandai dengan kesulitan bangun di pagi hari, sering mengantuk saat beraktifitas, hingga tetap merasa ngantuk meskipun sudah tidur dengan waktu yang cukup banyak.

Dikutip dari sejumlah sumber terdapat 6 efek bagi seseorang yang kebanyakan tidur, yaitu:

BACA JUGA: Kiat Aman Berpuasa Ramadan bagi Ibu Hamil

1. Sakit Kepala

Tidur terlalu lama dapat mengakibatkan gangguan pada kerja senyawa kimia dalam otak dan aktifitas otak akan bermasalah. Sehingga berisiko menyebabkan sakit kepala.

Biasanya hal ini terjadi ketika seorang sering tidur terlalu lama di siang hari sehingga mengalami kesulitan tidur di malam hari. Hal tersebut memicu sakit kepala pada keesokan harinya.

2. Sakit Punggung

Ketika tidur dengan waktu terlalu lama dengan posisi tidur yang sama mengakibatkan sakit punggung. Hal tersebut juga menyebabkan tulang punggung terasa kaku dan menimbulkan rasa nyeri.

BACA JUGA: Menelan Air Ludah saat Berpuasa, Ini Hukumnya

3. Obesitas

Penelitian mengungkapkan seseorang yang memiliki risiko tinggi mengalami obesitas, disebabkan oleh waktu tidur yang lebih lama atau lebih dari 9-10 jam pada malam hari. Maka dari itu pola tidur teratur harus diterapkan, agar tidak mengalami kurang tidur.

4. Depresi

Depresi tidak hanya disebabkan oleh insomnia, tetapi seseorang yang mengalami depresi terkadang justru mengalami gangguan tidur berlebihan.

Tidur dengan waktu lama dapat memicu seseorang mengalami gangguan kecemasan, sulit konsentrasi, mudah lelah, dan kurangnya daya ingat. Apabila seorang yang sudah memiliki riwayat depresi akan lebih berisiko tinggi.

BACA JUGA: Puasa Ramadan Mengurangi Kebiasaan Merokok

5. Diabetes

Seseorang dengan kondisi kekurangan atau kebanyakan tidur dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Penelitian mengungkapkan pola tidur yang tidak sesuai dengan kebutuhan berisiko mengalami gangguan metabolisme dan hormon, salah satunya insulin.

6. Penyakit jantung

Tidur dengan waktu yang berlebiha dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Gangguan tidur diketahui dapat membuat metabolisme dan kinerja organ tubuh menjadi bermasalah, sehingga dapat memperberat kerja jantung serta memicu terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung. (rbs/jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin