Berita Bekasi Nomor Satu

Bangunan Hijau SDN Sukarapih 03 Ubah Suasana

SEMANGATI SISWA: Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturahman berbincang dengan siswa SDN Sukarapih 03 Tambelang Kabupaten Bekasi, Kamis (9/11/2023). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Puluhan siswa asik duduk dan saling bercengkrama di ruang kelas baru SDN Sukarapih 03 Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi, Kamis (9/11/2023). Mereka menantikan kedatangan Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, yang akan meresmikan gedung sekolah baru berkonsep green building.

“Nunggu Pak Bupati. Bupatinya Pak Dani Ramdan,” ujar Dimas, salahsatu siswa yang mengenakan seragam batik hijau.

Terdapat tiga ruang kelas, satu ruang Unit Kerja Siswa (UKS) dan saung daur ulang. Ruang kelas bernuansa serba putih dengan sedikit gambar padang rumput hijau pada dindingnya itu baru digunakan para siswa selama empat hari terakhir. Saat masuk ke ruang kelas, semilir angin masuk dari lubang-lubang sirkulasi udara kelas di samping jendela.

“Saya terharu. Dulu kalau lewat sini pasti hafal, 2020 aja belum seperti ini pak. Sudah dirasakan empat hari setelah serah terima. Suasananya enak banget, sirkulasi udaranya banyak karena kan lobangnya banyak kiri kanan terus di atas tuh kacanya bisa dibuka jadi sirkulasi udaranya makin banyak dan lebih terang,” ungkap Kepala SDN Sukarapih 03, Rumi Suwarin.

Gedung sekolah baru berkonsep green building ini dibangun dari dana tanggung jawab sosial perusahaan. Konsep bangunan hijau ini menjadi yang pertama di wilayah Kabupaten.

Pada atap gedung, terdapat solar panel yang berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Setiap sudut sekolah pun dihiasi dengan tanaman vertikal serta taman bersantai bagi para siswa. Selain itu, para siswa juga dibiasakan untuk memilah sampah organik dan nonorganik guna memudahkan proses daur ulang.

“Kita buat salahsatunya green house, ada beternak lebah juga buat media belajar anak-anak dengan pendampingan guru. Kalau sampah organik untuk kompos yang buat anak-anak juga dengan pendampingan. Komposnya kita pakai untuk tanaman sekitar,” tambahnya.

BACA JUGA: Sekolah di Zona Hijau Tetap Rentan

Selain mengajarkan para peserta didiknya untuk memilah sampah, Rumi juga memberikan pendampingan dalam mendaur ulang sampah menjadi barang yang dapat digunakan. Contohnya, menciptakan tatakan gelas dari ranting pohon, dompet dari bekas kemasan plastik, kain lukis dari daun kering, dan Ecobrick, yaitu mengumpulkan sampah kemasan plastik ke dalam botol plastik.

“Jadi sampah sudah mulai diolah sejak 2022. Sampahnya pertama jadi ecobrick yang paling mudah, jadi sampahnya itu di recycle biar berguna. Kemasan-kemasan plastiknya kita masukan ke bekas botol minuman kemasan, nanti kita masukan ke situ kalau botolnya 600 mili, beratnya harus 250 gram supaya gak cepat rusak kalau kita jadikan kursi,” ujar Rumi.

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengungkapkan bahwa konsep sekolah berwawasan lingkungan ini menjadi wajah baru dalam dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi. Tidak hanya gedungnya, tetapi perilaku guru dan siswa yang sadar akan lingkungan juga memiliki pengaruh signifikan dalam konsep green school ini.

“Tentu belum semua sekolah bisa seperti ini. Tapi saya kira bagi jajaran Dinas Pendidikan bisa jadi inspirasi. Jadi bukan hanya bangunannya saja yang ramah lingkungan, tapi perilaku juga ramah lingkungan. Ini bak sampahnya udah terpisah antara organik dan nonorganik, dilatih anak-anak untuk memisahkannya. Dari kecil sudah dilatih kalau dewasa sudah terbiasa,” tutup Dani. (ris)

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin